7 hari setelah kepergianmu, kasih.

Diposting oleh vhiidyaa

Tepat sudah 7 hari aku tidak lagi mendapatkan kabar darimu. Tidak lagi membaca ucapan selamat pagimu . Tidak mendengarkan omelanmu karena aku bangun siang dan handphone aku matikan sehingga kau tidak dapat menghubungiku. Mendengarkan suara manismu dari ujung telpon sana. Tidak mengunjungi rumahmu dan menyapa kedua orang tuamu yang sudah kuanggap seperti orang tuaku sendiri.

Ah.. sungguh aku masih belum bisa lepaskan semua itu. Masih saja ada dalam bayanganku. Anganku. Kenapa begitu sulit bagiku tuk lupakanmu ? Mengapa aku juga tak kunjung jua membencimu agar aku dengan mudah melupakanmu ? ah, sial. Masih saja kau ada dalam setiap denyut otakku ini.

Aku ingin lepaskanmu, aku ingin lupakanmu. Namun disisi lain aku juga ingin (tetap) bersamamu menjalani hari-hariku ini, masih ingin menatap indah matamu itu, lucunya wajahmu yang selalu membuat orang tertarik memandang parasmu itu, dan tawamu yang begitu khas itu masih saja terdengar olehku. Meski kau sudah ada jauh di sana .

...

Tepat saat aku menulis ini, kenapa tiba-tiba kau datang menghubungiku (lagi) ? kamu sendiri yang berkata padaku untuk jangan menghubungimu lagi. Aku udah berusaha keras untuk tidak menghubungimu (lagi) , berusaha buat melepasmu seperti kamu melepaskanku sekarang ini. Taukah kamu ? aku di sini masih saja bertahan meski aku tau semua sudahlah tidak mungkin untuk dilanjutkan. Tolong lah sedikit mengerti keadaanku sekarang ini.

Bagaikan seorang anak kecil yang sedang belajar untuk berdiri sebelum dia dapat berjalan dan berlari mengelilingi dunia ini. Semua yang ada di dunia ini butuh proses, tidak ada orang yang dapat meraih sesuatu yang lebih tinggi tanpa suatu proses. Begitu pula aku, aku butuh proses untuk melepaskan dan melupakanmu. Dan inilah prosesku. Jangan kau hancurkan lagi harapan itu. Karena yang aku miliki sekarang ini hanyalah sebuah harapan. Harapan semu yang (mungkin) tak akan pernah terwujud.

Mimpiku denganmu terlalu tinggi, hingga membuatku sakit untuk melepasmu. Aku yang salah. Aku yang telah membiarkanmu masuk dalam kehidupanku dan membiarkan jiwaku ini jatuh kepangkuanmu begitu saja.  Begitu dalamnya, hingga akhirnya aku sendiri tidak dapat berdiri seperti dulu kala. Sungguh, kau telah menghancurkan apa yang aku punya , harapan mimpi kenyataan logika hati semuanya...


tapi, kenapa masih saja aku dapat mencintaimu seperti dulu ? bahkan bertambah ? 
Aku benar-benar sudah tidak dapat lagi gunakan akal sehatku ....


~ with love ~

0 komentar:

Posting Komentar

 

annyeonghaseyo :) Template by starbear