Merindukanmu (untuk kesekian kalinya)

Diposting oleh vhiidyaa

Taukah kau aku begitu merindukanmu hingga akhirnya aku harus merasa sakit dan terkapar seperti ini ?
Hanya butuh hadir senyuman itu , yang dapat membuatku lebih baik. Sungguh, aku merindukanmu. Semua tentangmu. Meski sudah lama kita tak berjumpa dan tak ada lagi canda tawa seperti duluku semua tak ada yang berubah sedikitpun. Aku masih untukmu, masih dirimu yang ada disetiap langkah meski sekarang kau hanya bayangan dalam kotak kenangan hatiku :’)

Tak pernah aku menyesal sedikitpun pernah mengenalmu dan sempat memilikimu, meski itu hanya sementara. Andai semua yang pernah kita lakukan, semua kegilaan itu dapat terjadi (lagi) aku pasti takkan pernah menyia-yiakan kesempatan itu. Aku terlalu merindukan sosokmu lagi di dalam hidupku. Semua menjadi berubah saat kau putuskan untuk tinggalkan semua. Mungkin untukmu ini mudah, tapi bagiku.. butuh perjuangan dan pengorbanan lebih untuk membiasakan diri dengan keadaan yang membunuh ini. Aku mencoba bernafas tanpamu, aku mampu namun udara yang aku dapatkan tak sesegar dulu tak selembut dulu.

Entah berapa kali aku harus menuliskan hal yang sama jika aku merindukanmu, entah harus berapa kali lagi aku menangis setiap aku teringat olehmu, entah harus dengan cara apalagi aku yakinkan diriku  sendiri jika aku masih mampu bertahan tanpamu. Aku tau aku lemah, aku tau aku terlalu terbiasa dengan keberadaanmu. Maka dari itu, sebelum kepergiaanmu kau ajarkan dan tegaskan kepadaku agar aku bisa menjadi sosok yang lebih kuat dan mandiri tanpamu.

Aku tak pernah menyangka jika secepat ini kau pergi dan kau yang telah mengetahui semua ini akan tejadi kau lakukan hal-hal kecil sebelum kepergianmu. Secara tidak langsung juga, aku merindukan kedua orang tuamu dan suasana saat-saat bersamamu. Entah saat kita tertawa bersama hingga menangis . aku merindukan semuanya. Apalagi diantara kita masih ada beberapa hal yang belum terselesaikan. Kau yang bilang tak ingin buatku menangis, kau yang bilang akan selalu ada meski kita sedang berada di tempat yang berbeda dan kau yang bilang jika kita harus berpisah silahturahmi kita tidak akan rusak dan tetap ada. Tapi mana buktinya ? apa yang terjadi sekarang amat berbeda dengan apa yang kau katakan saat itu .. 

Sudah terlalu banyak hal yang kita lakukan dan lalui, bahkan melebihi saat kau dengan dirinya;rumtiah. Apa dengan semua yang telah terjadi itu kau dengan mudahnya melupakan semuanya dibandingkan kau yang tak pernah bisa melupakan dirinya ? hargai sedikit keberadaanku meski itu sementara.  Awal langkah kita pun tak mudah, terlalu banyak batu karang yang menghalangi. Tapi buktinya kita mampu melewatinya. Namun, akhirnya kita lelah dan terbawalah oleh badai angin itu. Hingga akhirnya aku harus rasakan sakit itu. Sendiri.

2 komentar:

Deddi Supriyatna mengatakan...

Pertemuan pasti ada perpisahan
Bagaimana kita menyingkapi semuanya itu dengan kebeningan hati
Semoga kau tak terbuai dengan ketiadaan
masa depan di pelupuk mata menantimu

vhiidyaa mengatakan...

iya pak, terima kasih buat nasihatnya :)

Posting Komentar

 

annyeonghaseyo :) Template by starbear